Jumat, 26 April 2013

Vivi Teman 1 Apartemen ku

Mataku memandang sekeliling. * Semua tampang tidak dikenal.
Maklumlah .. Aku Anak Luar kota Yang kuliah di Ibukota.
Hari inisial Hari PERTAMA orientasi kampus.

Teriakan-teriakan senior yang menggema seharian.
"Ngapain lu ngeliatin gue Jagoan lu yah?!"
Hari gini Masih sok berkuasa?
"Tidak kakak!" Aku menundukkan Kepala.
"Sana Duduk!" Aku didorongnya sampai terjatuh menimpa Dan
Teman Satu Kelompok.

"Aduh Sakit Tahu!!" JERIT Bokep manis Yang tertimpa diriku.
"Maaf Rese nih senior!! Beraninya Cuma teriak-teriak doang."
"Iya .. rese lu JUGA rese .. Minggir lah .. Buruan Duduk Nanti gue kena semprot JUGA!"
"Maaf .. maaf ... BTW, gue NAMA Anton. Beginning lu siapa?"
"Vivi"
"Ngapain LU BERDUA ngomongin GUA YAH??" teriak salat Satu senior.

********

Kuliah sudah setahun lebih.
Aku Sedang MENCARI klien untuk membuka posisi tinggal Dekat kampus. Di klien untuk membuka posisi kosku inisial MULAI kurang Nyaman.
Waktu survai PERTAMA Kali, karena Proforma Tahu Seluk beluk Ibukota, Aku memilih KBLI secara terpaksa.
Pulang pergi kampus Selalu Lancar.
Naik Angkutan UMUM Selalu mencium bau keringat Dan secepatnya knalpot.
Untuk MENCARI MAKANAN di sekitar kos JUGA susah.
Perkuliahan Yang segera Padat pun tidak menolong kenyamanan.
Pokoknya sudah kepengen muntah dah.

"Vivi, James, Anita, lu orangutan Tahu klien untuk membuka posisi kos Yang Dekat kampus gak sih?
"Wah gue kaga Tahu, Ton. Rumah gue kan memang Dekat Sini TAPI JUGA kaga Tahu kos-kosan di mana" sahut James.
"Gue tahunya kos-kosan Eksekutif. Mahal banget. Sebulan Bisa 3 juta Cara lebih. Orang kantoran * Semua isinya" kata Anita.
"Emang kenapa klien untuk membuka posisi kos lu sekarang, Ton?"
"Susah Makan Dan CARI JAUH Lagi Bahasa Dari kampus Pengen CARI Yang Dekat kampus nih. Biar Bisa bangun Siang-an.."

"Wah .. gue mau nge-JUGA kos nih, Ton Rumah gue JAUH di Selatan.. Mending ngekos aja." Vivi menimpali.
"Kita CARI sama-sama aja. CARI kos-kosan Yang Bisa cowok Dan cewek. Biar Bisa Pulang pergi kitd bareng."
"Ide Yang Bagus Vi!!"

Illustrasi seminggu Ke depan, Kami pun MENCARI Ke sana-Sini.
Yang cukup menarik perhatian adalah jual apartemen Dekat kampus.
Masalahnya mahal kalo Sewa sendirian. TAPI kalau dibagi doa, cocok deh harganya.
Vivi mana mau kalo tinggal bareng. Dia Bokep Muda Yang cantik Sekali.
Bibirnya tipis, senyumnya menawan, Dan tubuh atletisnya Selalu dibalut kaos ketat.
Tubuhnya Selalu menebarkan parfum manis buah-Buahan.
Pokoknya Betah deh kalo Duduk Dekat-Dekat Vivi.

"Vi, jual apartemen di Sana Yang ITU gimana * Menurut lu?"
"Bagus sih Ton TAPI mahal kalo Sewa di Sana.. 1 unit 2 KAMAR sih Kalau harganya. Setengah ITU Baru gua mau.
Lagian kan gue Cuma Pakai 1 KAMAR. "
"Pikiran gue JUGA sama Vi Mahal kalo. Seorang Yang ambil. TAPI enak. Dekat Kampus. Mau Ke mal JUGA gampang."
"Bener, Ton ..."
Kita berdua terdiam TAPI saling Pandang ...... Dan Vivi pun tersenyum ...
"Gimana kalau kitd Sewa ITU jual apartemen, gue ambil 1 KAMAR, lu ambil Yang satunya Lagi."
Mimpi di Siang bolong nih .. Malah Vivi Yang ngusulin ...
"Wah .... ide Yang Bagus Vi ... TAPI APA kaga sama bonyok lu kalo kitd tinggal Bersama?"
"Entar gue omongin dulu deh sama bonyok gue Mereka kan dah kenal ama lu inisial.."

***

"Ton ... Berita Bagus ... bonyok gue kaga keberatan kitd Sewa jual apartemen Bersama. Asal jangan macam-macam aja."
"Wah .. Bagus banget Vi TAPI gue! Kaga Janji ah ....."
"Ha Kaga Janji apaan?"
"Kaga Janji kaga macam-macam ..."
"Ih .. elu tuh yah ..." dicubit gemasnya Aku berkali-Kali.
"Aww ... aww ... aww .. udah dong Vi! KAPAN lu mau pindah INI kan Baru tgl 15.? Gue genapin Dulu sampai Akhir month yah"
"Iya Ton .. Tanggung .. sampai Akhir month aja. Awal month kitd dah Bisa tinggal sama-sama.
Entar Pulang kuliah kitd mampir Ke jual apartemen ITU deh. Kemaren gue dah tanya-tanya sama agen Property.
Hari inisial diameter mau Kasih lihat beberapa Unit Yang SIAP disewakan. "
"Wah .. lu Gerak CEPAT JUGA yah Vi. Ya dah Nanti kitd ketemuan di Sini Lagi Baru jalan bareng Ke Sana."


"Apartemen Yang inisial kayaknya Yang memucat cocok. Desain interiornya menarik. Dan KAMAR ADA mandinya bathtub ..
walaupun bikin sempit sih. Harganya pun masuk akal. * Menurut lu gimana, Ton? "
Aku Yang Proforma pernah masuk Ke jual apartemen manapun merasa terpukau Artikel Baru indahnya tata RUANG di jual apartemen inisial.
Tidak terlalu Besar sih ... ukurannya 45m2. 2 KAMAR tidur Dan 1 KAMAR mandi Yang memang dipaksa ADA bathtub.
"Kalo lu Suka, yah kitd ambil inisial aja Dapurnya JUGA. Bagus designnya."
Kitapun memilih jual apartemen inisial Dan menyelesaikan Administrasi Yang dibutuhkan agen properti.
Kita meminta agar Masa Sewa MULAI berlaku Mutasi month mendatang tetapi dah Boleh masuk untuk mengisi
Barang-Barang Kami. Pemilik jual apartemen tidak keberatan.


Masa-Masa tinggal Bersama pun dimulai.
Kejadian-kejadian lucu Dan memalukan sering terjadi.
Seperti Satu waktu pas nonton tv bareng, tekanan gas di perutku tidak dapat ditahan Dan keluarlah Artikel Baru Suara menggelegar.
Vivi sampai melarikan Diri Ke kamarnya Sambil memaki-maki.

Atau pas Angkat jemuran karena Hujan turun-MULAI. Vivi sewot karena malu BH Dan celana dalamnya Aku Yang Angkat.
Lha .. udah seharian dijemur di Sana, kan Aku JUGA sudah lihat bahasa Dari Tadi.

Atau pas Aku kepengen buang air Besar Dan Vivi Sedang berendam di bathtub.
"Vi .. Buruan dong .. gue kepengen Boker nih"
"Gue kan Baru aja berendam, Ton!"
"Bukain dong .. Kaga Tahan nih .."
"Enak aja lu .. gue kan Lagi mandi .."
"Aduh .. Vi .. Buruan dong!"
"Ahh .. elu Ton .. Gue bukain TAPI jangan Langsung masuk. Tunggu gue panggil Baru lu masuk."
"Iya Buruan buka!"
KLIK .. Kunci KAMAR mandi sudah dibuka ..
"Udah Boleh masuk belom, Vi?"
"Bentar .. Ya .. dah masuk ..."
Aku Yang sudah tidak Tahan .. Dan segera masuk Menuju toilet Duduk Yang tepat berada di sebelah bathtub.
Kubuka celana Dan Celana Dalam, bersamaan. Duduk Dan Langsung preeettt ..... preetttt ... preetttt ...
Muatan Besar Langsung dikosongkan.
"Sialan lu, Ton .. pake Bunyi mencret Segala Lagi."
Baru Aku Sadar kalau Vivi memang Masih di Dalam, Dan Sedang berendam Dalam, Busa Sabun Yang melimpah.
Tangannya Sedang menutupi Hidung mancungnya, menghindari bau.
Kaga kepikiran seks deh waktu ITU .. Sakit perutnya terlalu menyita perhatian.

Begitu mereda Sakit perutnya Baru Aku lihat kalau Vivi memperhatikanku Artikel Baru seksama.
Takut kalau Badan telanjangnya dinikmati oleh mataku.
"Kalau sudah selesai, keluar dong Ton .. Gue kan Masih mandi nih."
"Iya Vi ... bentar dong"
Aku ambil semprotan air untuk membersihkan duburku Dan ... Jreng .. jreeng ... tititku ngaceng!!
Gawat nih .. gimana tutupinnya?
Akhirnya Aku Nekat Saja. Aku bangun Dan mengambil celanaku di Bawah Dan memakainya sesegera mungkin.
Sepertinya Vivi melihat kelaminku, karena mukanya memerah Dan diameter buang Muka Ke arah Lain.
Buru-Buru deh Aku keluar.

****

Sebagai laki-laki Yang tinggal se-jual apartemen Artikel Baru Wanita cantik, libidoku sering memuncak.
Kompensasinya adalah Aku Selalu masturbasi Sendiri Artikel Baru meminjam BH Dan Celana Dalam, Vivi Tanpa sepengetahuannya.
BH Dan Celana Dalam, Vivi Selalu mudah Aku ambil, sebab jadwal kuliah Kami tidak Selalu bersamaan Dan KAMAR Kami
masing-masing tidak pernah dikunci.
Bahkan kalau Malam Hari, Aku sering melongok Ke KAMAR Vivi pas Malam Hari.
Vivi kalau tidur Selalu memakai baju tidur Terusan.
Dia tidak Sadar PADA SAAT tidur, baju terusannya sering terangkat sampai Ke Pinggang.
Memperlihatkan paha mulus Dan Celana Dalam, sexynya.
PADA SAAT ITU Aku Selalu masturbasi Sambil mengelus paha mulusnya membayangkan.
Aku tidak berani macam-macam Artikel Baru Vivi. Sudah tinggal Bersama Saja sudah bersyukur.


Hingga Satu Hari .......

Aku Pulang Ke jual apartemen sekitar jam 4 sakit.
Panas banget di jalan. Aku segera membuka kaosku Yang keringatan.
Duduk di sofa Sambil merasakan hembusan AC Yang sejuk.
Aku berjalan Ke lemari pendingin untuk ambil TNP.
Pintu KAMAR Vivi: sedikit Tertutup.
Vivi Hari Ini tidak kuliah karena memang Sedang Kosong jadwalnya.
Biasanya diameter keluar jalan-jalan sama Teman-temannya TAPI ADA diameter Hari Ini di kamarnya.
Tertidur. Sore-sakit memang enak kalo tidur sebentar.
Paha mulusnya tentu Saja terlihat jelas. Bahkan sampai lipatan vaginanya tercetak jelas di celana Dalam, transparannya.
Aku masuk perlahan-Lahan untuk melihat lebih Dekat.
Ah ... Bagus banget ... Aku semakin Dekat teliti, ku perhatikan kalau Vagina Vivi tercukur bersih desa.

Tidak Tahan ... Aku segera mengeluarkan tititku Dan MULAI mengocok perlahan-Lahan Sambil memperhatikan Belahan vaginanya.
Pemandangan Yang Ulasan Sangat Indah.
Kalau Malam biasanya terlalu Gelap untuk melihat sejelas inisial.
Semakin lama semakin kupercepat kocokanku.
Kurasakan kalau Aku segera memuncak .......
"Lu Lagi ngapain Ton?" Tiba-Tiba Vivi bangun Dan segera terduduk.
Karena Aku sudah Dekat Artikel Baru Puncak kenikmatan Dan JUGA karena kaget .. CROTT .. CROTTT .. CROOTTT ...
Tiga Kali Aku tembakkan spermaku terkontrol Tanpa.
* Semua Gerakan Terasa gerakan lambat SAAT inisial.
Kulihat spermaku Bagus terbang perlahan Dan mendarat di Muka Vivi Yang kaget.
Penghasilan kena pajak ITU perlahan namun Pasti spermaku meleleh bahasa Dari mata Dan Hidung meluncur Menuju BIBIR.
Dan ... Lidah Vivi Bergerak perlahan membersihkan "kotoran" di bibirnya.
Saking kagetnya Dan kagumnya Akan Gerakan lambat nihil, Aku sampai Lupa menyimpan tititku Dan hanya kupegangi Saja.

"Sialan lu Ton Masa gue disemprot begini!"
Tangannya membersihkan sperma Yang menempel di wajahnya Dan .. Dan ... dijilat bersih desa!
"Lu kalau mau masturbasi, Bilang Bilang-kek. Gua Pikir maling masuk!"
Aku Masih terbengong-bengong melihat pemandangan Luar Biasa Tadi.
"Sperma lu enak yah JUGA!!" Sambil Terus mengecap-ngecapkan Lidah Ke BIBIR.
"Sayang tuh ... Sini gua telan * Semua sperma lu"
Aku Masih terkesiap .. Tahu tidak mau komentar APA .. Dan Vivi sudah mendekatkan Diri Ke tititku.
Diambilnya titit Yang sudah MULAI melemas Dan dibersihkannya Artikel Baru Lidah Yang sigap.
Dijilat Ujung kepalanya, dijilat batangnya, Dan dijilat bijinya.
"Uhhmmm ... enak banget, Vi!!"
"Makanya kalo mau masturbasi Bilang Bilang-. Gua bantuin deh!"

Mukaku memerah Langsung.
"Kok lu mau Bisa Langsung telan sperma gue sih, Vi?"
"Gue kan JUGA Wanita. Butuh pelammpiasan seks JUGA. Gua sering ngebayangin telan sperma sih. Akhirnya kesampean. Terima kasih lho, Ton"
Tidak lama dijilat-jilat, tititku Langsung mengeras Lagi. Otak kotorku Langsung bekerja.
"Vi, lu dah lihat titit gue .. Mau dong lihat lu Telanjang JUGA."
"Ih .. maunya .. Kalo bener mau, lu musti Kasih gue foreplay Dulu dong. Memek gua Masih Kering nih."

Baru Aku segera mendorong Vivi Ke Atas Ranjang Dan mencium bibirnya Artikel Baru lembut.
Inisial ciuman pertamaku. Perlahan-Lahan lidahku kumasukkan Ke Dalam, mulutnya.
Vivi menyambutnya Artikel Baru memainkan lidahnya Ke lidahku.
Ah .. Nikmat Sekali BIBIR manisnya. Hal inisial semakin membuat keras tititku.
Kemudian Aku pindah Ke Leher belakangnya.
Vivi menggelinjang. Geli katanya, TAPI merangsang.

Kuteruskan ciumanku di sekitar lehernya Yang jenjang.
Tanganku MULAI beraksi Artikel Baru mengelus dada Penuh Vivi.
Ah .. kenyal.
Kuremas perlahan-Lahan .. Vivi semakin menggelinjang.
Kurasakan payudaranya semakin mengeras, semakin menggemaskan.
Tidak Tahan Cuma mengelus, kuangkat daster Vivi sampai payudaranya terlihat jelas.
BH Yang dipilihnya berwarna merah muda. Serasi Artikel Baru Warna kulitnya putih Yang.
Membungkus RAPI Payudara Indah nan mengkal.

Aku hanya terpana melihat Payudara Bisa Vivi untuk PERTAMA kalinya.
"Ayo Jangan Cuma dilihatin dong,! Ton Buka dong BH gua!."
"I.. I. Iya,. Vi!" Baru gelagapan, Aku meraih Ke Belakang tubuh Vivi.
"Lho .. kok kaga ADA kaitannya Vi Gimana bukanya?"
BH Kali inisial memang Proforma pernah Aku lihat sebelumnya. Beda sama Yang Biasa Aku Pinjam untuk masturbasi.
"Dasar lu Ton .. INI BH kaitannya ADA di depan. Bukanya kayak gini nih"
Vivi melepas Sendiri BH pinknya.

Terpampanglah sepasang Bukit Indah. Puncaknya mungil berwarna merah muda.
Mataku Tak dapat Lepas bahasa Dari bukit-bukit inisial.
Kedua Belah tanganku segera menggantikan BH Yang terlepas.
Terasa cukup Kendaraan bermotor JUGA. Memang ukuran dada Vivi adalah 36C.
"Hisap dong, Ton Gua pengen! Ngerasain kalo nyusuin Bayi gede gimana ..."
Mendengar perintah nihil, segera kuarahkan mulutku Ke puting merah jambu bahasa Dari bukit putih Yang kiri.

Perlahan-Lahan kuhisap. Masih Proforma Percaya kalau sekarang Aku Sedang 'menyusu'.
Empuk Dan kenyal. Lembut Dan Halus. Luar Biasa!
Vivi Yang Baru PERTAMA Kali disedot payudaranya Langsung merasakan kenikmatan.
"Enak banget, Ton Tahu gini! Bahasa Dari Dulu aja lu kenyot, Ton!"
Lidahku pun bermain-main di putingnya Yang MULAI mengeras.
Tangan Kiriku bermain di Payudara kanannya, gigi MULAI memilin Dan memencet Artikel Baru gemas puting Kanan.

Cukup lama Aku bermain-main di Payudara Vivi.
Vivi pun Terus bergelinjang kenikmatan bahkan sampai mengalami orgasme pertamanya oleh laki-laki.
"Sampai yah, Vi?"
"Iya Ton .. Gua kaga nyangka Baru dihisap elu aja, gua dah sampai."

"Vi, lihat memek lu dong Boleh yah.?"
"Silahkan aja .. Asal lu jilat yah Kan gua! Dah jilat titit lu Tadi"
"Wah .. mana Bisa gue Tolak tantangan lu."
Segera ku tarik celana Dalam, merah muda Yang transparan ITU.
Vivi Mengangkat: sedikit pantatnya agar mempermudah pelepasan celana dalamnya.
Begitu terlepas, Vivi segera mengangkang, memperjelas pemandangan Lembah Yang merangsang.

Memek Vivi terlihat bersih desa, Artikel Baru rerumputan Halus Yang tidak dapat menutupi keindahannya.
Rapat Dan telah basah. Ulasan Sangat basah.
Tititku semakin cenat cenut-.
Apakah Aku Bisa memasukkan tititku Ke Dalam, Lembah Indah Suami?
"Jangan Cuma lihat dong Ton ... katanya mau jilat memek gua?"
"Bentar dong, Vi .. INI kan gue Lagi melakukan foto secara jiwa Biar keinget Terus!."
"Dasar lu Buruan ah!! Cape ngangkang Tahu!"

Segera kudekatkan wajahku Ke memek Vivi.
Tercium wangi Khas Vivi. Wangi Badan Vivi memang seperti inisial.
Cuma di bagian memek, seperti konsentratnya.
Wangi ... Sekali wangi ..
Aku pun segera menjilat memek Yang sudah basah Bahasa Dari Tadi.
Ah ... rasanya pun nikmat .. ADA tidak bau pesing ataupun amis.
Aku pun melanjutkan jilatan Ke memek Vivi.
Aku sapu seluruh permukaan. Tidak ADA Yang terlewat.

"Ah .. Ton .. di bagian inisial enak dijilatnya." Vivi menunjukkan clitorisnya.
Aku Yang Proforma mengerti kenapa bagian ITU enak dijilat, tidak membangkang.
Jilatan perlahanku di clitorisnya membuat Vivi melengkungkan Badan mengalami nikmat.
"Terus Ton ... lebih CEPAT Ton di situ."
Cup .. clup .. slurp .. cup .. slurp .. semakin CEPAT Aku menjilati klitoris Dan Vivi ...
"Aaahhhhh .... Gua sampe Lagi, Ton!"
Baru Deras Cairan kewanitaan Vivi keluar Dan membuat mulutku becek.
Aku kewalahan menikmati Cairan dewi inisial. Kutelan secepat Yang Aku Bisa Dan sebanyak Yang Aku Bisa.
Vivi segera terkulai Lemas.

Tititku Yang Bahasa Dari Tadi menuntut pelampiasan, mengajakku mendekatkan kepalanya Ke memek Vivi.
Vivi Yang Masih Lemas, pasrah ketika kakinya kubuka Lebar-Lebar.
Kugesekkan perlahan-Lahan Kepala tititku di memek basahnya Vivi.
Gila .. enak banget. Hal inisial Selalu kubayangkan ketika masturbasi Sambil diciumi BH Dan Celana Dalam, Vivi.
Vivi MULAI merasakan kenikmatan Dilaporkan. Desahannya menambah nafsuku.

Perlahan-Lahan Kepala tititku MULAI tenggelam di Lembah Hangat.
Kudorong keluar masuk sampai mentok di selaput daranya.
Vivi terlihat Masih menikmati sodokan halusku. Dia tidak Tahu kalau Kepala tititku sudah tenggelam.
Hanya selaput dara nya Yang menghalangi gerakanku.
Dan nafsu nalar berkelahi di pikiranku.
Apakah kuambil perawannya? Atau kunikmati Saja seperti inisial?
Sepertinya nafsuku Yang Menang .....

Baru Saja hendak kulakukan sodokan keras, Vivi bangun bahasa Dari posisinya Dan membalikkan Badan.
Menungging.
"Ton, ayo sodok bahasa Dari Belakang! Gua pengen ngerasain doggy style nih."
"Ok, Vi!"
Wah dikasih posisi seperti Suami ... Bisa Langsung bolong nih ..
"Vi .. kalo posisi kayak gini lho Nanti Bisa bolong ... Yakin nih?"
Padahal Aku Illustrasi Hati mau banget ... KAPAN Lagi Wanita cantik Telanjang Bulat, nungging di depanku.

"Ah iya .. yah ... TAPI ... gua dah nafsu banget Ton ... bolongin aja deh Ton .. Gua pengen Tahu JUGA rasanya titit lu di Illustrasi gua."
Mendengar ITU Aku Langsung ambil posisi di Belakang pantat Vivi Dan mengarahkan tititku Ke memek Vivi.
"Ok Vi .. gua pengen ambil JUGA perawan lu kok. Dah bahasa Dari Hari PERTAMA ketemu elu, gue pengen ngerasain memek lu."
Kusodok perlahan-Lahan. Kepala tititku segera mentok selaput dara.
"Siap Vi Gua sodok? Nih ... hmmphh" Sodokan kerasku Langsung merobek selaput dara Vivi. "
"ADUHHHH .... SAKIT .. Ton ... pelan-pelan dong"
Vivi berusaha mencabut tititku Artikel Baru menjatuhkan Diri Ke depan tetapi keburu kutahan.

Vivi pinggul kupegang Sambil kurasakan tititku diremas-remas oleh memek Vivi Yang Proforma terbiasa dimasuki Benda mata uang.
Gila .. enak banget.
"Ton .. Sakit Tahu .. pelan-pelan yah .." Vivi memelas.
Kuturuti kemauan Vivi. Gerakan Maju mundur secara perlahan kulakukan.
Vivi Masih mengeluarkan Rintihan Halus. Tidurlah katanya.
Memang Masih berasa kesat gesekan inisial. Terasa Kering.
Tetapi secara perlahan kurasakan Vivi MULAI basah Dilaporkan.

Gerakan Maju mundurku semakin Lancar tetapi Proforma kupercepat.
Rintihan berubah menjadi desahan. Vivi MULAI menikmati tititku.
Secara Pasti kupercepat gerakanku Dan desahan Vivi semakin sering pula.
Setiap sodokan masuk, mendesah Vivi.
"Ah ... Ah ... Ah .... Ah .. Ah ..."
Desahan Ulasan Sangat Vivi seksi.
Acute hanya mendengar Vivi mendesah seperti inisial Saja, Aku Pasti terangsang.
Tetapi Suami Bukan Mimpi ... Aku memang Sedang menyetubuhi Vivi.
Dan desahannya adalah desahan karena menikmati permainan tititku.
Sekali aku bahagia.

"Ton .. kok jadi diperlambat ... ayo dipercepat .. enak banget nih."
Lamunanku ternyata mengubah permainanku.
"Maaf Vi .. Masih kaga nyangka kalo sekarang gue ama lu Lagi bersetubuh."
"Iiihhh ... lu bikin gue malu aja .. Buruan ah ngentotnya .. pengen nyampe lagi nih."
"Ok, Vi." Dan kupercepat percepat sodokanku.

Badan Vivi semakin menegang Dan semakin keras mendorong pantatnya Vivi Ke Belakang setiap sodokanku.
Desahan Vivi berubah menjadi teriakan kenikmatan.
"Aaaahhhh ... Gue sampe Lagi, Ton"
"Gue JUGA bentar Lagi, Vi ..."
Semakin CEPAT Dan semakin CEPAT Gerakan Maju mundurku.
Kurasakan sebentar Lagi Aku Akan meledak.
Di Dalam, atau di Luar yah?? Di Dalam, atau di Luar yah??
Berulang-Ulang Aku berpikir ... Proforma Sempat Aku ambil keputusan ...
"Ah .. Vi ..." Crot .. Crot .. Crot ...
Aku menyemprot Lembah subur Vivi Artikel Baru Benih Cinta.

"Gila .. enak banget Ton sih dientot elu. Entar Lagi yah .."
Aku Masih Lemas Dan tititku pun Proforma selesai menyemprotkan air maniku, Vivi sudah Minta Lagi.
"Cabut dong Ton .. gue jadi geli nih."
Didorongya diriku Artikel Baru mudah.
Aku terbaring di sebelahnya Dan memeluk ERat.
"Terima kasih yah Vi .. Gue pernah ngerasain kenikmatan Proforma seperti inisial."
"Tidak ada ... No ... Terima kasih, Ton. Itu barusan enak banget Gue kayaknya nyampe. Berkali-Kali."
Kami pun berpelukan Sambil tertidur Dilaporkan.

Aku terbangun ketika sudah pukul 7 Malam.
Vivi Masih tertidur di sebelahku.
Masih Telanjang.
Ah .. Tadi berarti BENAR Bukan Mimpi. Vivi telah memberikan perawannya kepadaku.
Aku bergeser perlahan. Kebelet Pipis.

Penghasilan kena pajak Aku menyelesaikan Urusan kecilku, perutku menuntut perhatian.
Lapar! Wah Makan APA yah?
Aku pun membuka-buka lemari Dan Kulkas, MENCARI APA Yang Bisa dijadikan Makan Malam.
Ternyata Masih ADA spaghetti.
Bikin Spaghetti Aglio Olio Saja deh. Vivi Ulasan Sangat Suka Aglio Olio-ku.

Aku merebus spaghetti. Iris bawang putih 3 Siung.
Sosis kupotong Kecil-Kecil. Baso sapipun kurebus Sekalian spaghetti.
Spaghetti kuangkat Dan kusiram Artikel Baru udara Dingin.
Suami untuk menghilangkan bau spaghetti.
Minyak Zaitun Kupanaskan, bawang putih kutumis.
Wangi harum bawang putih memenuhi seluruh jual apartemen.
Sosis Dan baso menyusul.
Telur pun kutaruh. Ongseng-ongseng sampai Telur Matang.
Spaghetti kutaruh Dan kutumis sebentar.
Voila .. jadi deh Aglio Olio.
Tinggal taruh Italia herbal deh.

Vivi rupanya sudah bangun. Dia Duduk di Pinggir Ranjang mengusap-USAP matanya.
Badannya Yang LANGSING membuat dadanya Yang cukup Besar terlihat seperti buah pepaya Ranum SIAP dipetik.
"Pas banget bangunnya, Vi. Ayo Makan."
"Wah .. Aglio Olio yah .. udah lama lu kaga bikin inisial."
Kami pun Duduk berseberangan.
Seumur-umur tidak pernah ngebanyangin Makan bareng Wanita cantik Dan kitd berdua Tanpa busana.

"Servis lu Luar Biasa deh, Ton Abis dientot Masih dikasih Makan.."
"Bisa aja lu, Vi Sekali Lagi. Terima kasih yah, Vi. Lu Kasih gue perawan lu."
"Iya Ton .. Gue sebenarnya kaga kepikiran sampai Ke Sana sih ... TAPI nanggung Dan ternyata enak."
"Wah .. gue jadi merasa bersalah nih."
"Jangan gitu Ton .. kan gue Yang ngijinin. Lagian .. * Menurut lu memangnya kenapa gue ajak lu tinggal bareng?"
"Hah Maksud lu?"
"Iya ..." Vivi mengunyah spaghetti di mulutnya Baru melanjutkan "Gue sebenarnya naksir sama lu JUGA"
"Yang bener lu Gue bahasa Dari? PERTAMA Kali ngeliat lu dah Jatuh Cinta."
"Hahahaha .. Love at first sight yah?"
"Iya .." mukaku Terasa Hangat karena malunya.

Vivi memang Wanita Yang Tegas Dan Tahu diameter mau APA.
Tidak ADA Yang Bisa menghalanginya Acute diameter sudah ambil keputusan.
"Ortu gue aja sampai bingung waktu Bilang mau ngekos Dekat kampus Padahal Pulang Ke Rumah Masih Bisa.."
"Iya .. gue JUGA bingung waktu lu Bilang mau ngekos, Vi."
"Abis gue gemas sama lu, Ton Dah setahun lebih kitd kenalan TAPI lu kaga pernah Bergerak JUGA. Makanya gue ajak kos bareng.."
"Wah .. kejebak gue ... hahahahaha ... TAPI kejebak nikmat nih."
"Awas lu yah, Ton." Vivi mencubit lenganku Artikel Baru gemasnya.
"Oww .. Sakit ..."
"Pasti kalah deh sakitnya pas lu jebolin gue Gila Sakit banget Tadi.."
Vivi bangun Dan Terus mencubit-cubit lenganku.

Aku melarikan Diri Ke KAMAR Dan Vivi mengejarku.
Aku menjatuhkan Diri Ke Atas Ranjang.
Vivi menyergapku Dan Duduk tepat di Atas tititku.
"Wow .. sudah keras Lagi, Ton? Mau maen Lagi?"
Aku hanya menganggukkan Kepala Bisa Menanti kenikmatan.
Vivi memegang tititku Dan mengarahkannya Ke memeknya Yang rupanya JUGA sudah basah Dilaporkan.
Masih Sulit: sedikit masuk karena memang memek Yang Baru PERTAMA Kali dibolongin Masih cukup rapat.
Perlahan-Lahan Vivi MULAI menurunkan badannya, membuat tititku semakin tenggelam, menghilang di Dalam, KOLAM kenikmatan.

Vivi MULAI menggerakkan pinggulnya. Maju mundur.
Buah dadanya bergoyang Artikel Baru anggunnya.
Pemandangan Yang Ulasan Sangat Indah membuatku Ingin menghisapnya.
Aku mengubah posisi sehingga Bisa menggapai dada Vivi Dan menggiringnya Ke mulutku.
Lembut, kenyal, Besar Dan Halus.
Reaksi Vivi Langsung berubah lebih beringas.
Rupanya Titik rangsangnya berada di Payudara.
Semakin kuhisap Artikel Baru kencang, semakin gelagapan Vivi.
Pentil pinknya kumainkan Dilaporkan Artikel Baru Lidah Dan Vivi semakin menjadi-jadi.
Tiba-Tiba badannya melengkung Ke depan membuatku tersekap oleh Payudara besarnya.
Rupanya Vivi telah sampai Lagi.

Vivi kelelahan Dan merebahkan Diri Ke Ranjang.
Aku Yang dibuatnya jadi Tanggung tidak mau membiarkan Vivi beristirahat.
Posisi suster membuatku Bisa beraksi Dan Vivi beristirahat.
Tititku pun mengalami kesulitan Masih masuk. BENAR-BENAR Masih rapat.
Perlahan-Lahan MULAI kugarap.
"Vi .. lu BENAR-BENAR seksi deh. Cantik Dan BAIK Hati"
"Gombal lu, Ton."
"Beneran Lagi, Vi"
Muka Vivi menjadi merah Dan kakinya segera melingkari pinggulku.
Membuat tititku semakin Illustrasi menancap liang kewanitaannya.
Keluar masuk Artikel Baru lembut, karena Aku Masih merasakan memek Vivi Proforma terbiasa Artikel Baru tititku.
Perlahan Dan Pasti Aku semakin mempercepat gerakanku.
Dan akhirnya Aku pun menyemprot Dilaporkan di Dalam, rahim Vivi. Crot .. Crot ...

"Hangat, Ton ... Enak .."
"Apanya Yang Hangat, Vi?"
"Itu sperma lu Berasa Hangat Dan mengalir Ke Dalam, gue.."
Vivi segera mengambil Bantal Dan mengganjal pinggulnya.
Aku tidak mengetahui maksudnya inisial.
Baru doa month kemudian Vivi memberitahuku kalau diameter Hamil.
Dia tidak mendapatkan mens Dan pergi memeriksakan Diri Ke Place & Dan hasilnya positif Hamil.
Wah .. Sekali aku bahagia .. walaupun Proforma Lulus kuliah tetapi sudah menjadi ayah Bisa.
Memang Aku tinggal Sidang skripsi sebelum Lulus tetapi tawaran Koperasi Karyawan Bhakti Samudera bahasa Dari klien untuk membuka posisi magangku memastikan posisiku di PERUSAHAAN Penghasilan kena pajak Aku Lulus.
Aku SIAP untuk bertanggung Jawab.

Ortu Vivi memang sudah SIAP kalau Vivi Hamil. Mereka sudah SIAP sejak Vivi tinggal bersamaku.
Kata mereka, "Vivi keras Kepala Dan memang sudah naksir kamu sejak Dulu."
"Begitu mau tinggal bareng kamu, Kami jelaskan resikonya. Terus diameter Bilang memang mau kawin sama kamu."
Vivi merah padam ketika Cerita inisial disampaikan.
"Anton .. Kami berdua sungguh Lega kalau kamu mau bertanggung Jawab. KAPAN pernikahannya Jangan? Lama-lama.
Nanti Perut Vivi sudah terlalu Besar. Kalo Akhir month bagaimana? "
"Akhir month, Om CEPAT JUGA yah .. TAPI SAYA ADA Proforma modal untuk Pesta, Om.? Nikah tamasya aja yah?"
"Tidak masalah nikah tamasya. Orang Tua kamu sudah Tahu?"
"Proforma, Om. Rencananya Penghasilan kena pajak inisial SAYA Akan segera Pulang kampung doa Hari Bersama Vivi."
"Bagus kalau begitu."

Kami pun melangsungkan Pesta Pernikahan Sederhana, hanya Keluarga Dan Teman-Teman Dekat.
Vivi terlihat manis Illustrasi Gaun pengantin putih Gading.
Dadanya terlihat menyembul keluar SIAP.
Memang Kami sengaja memilih Gaun Yang menguatkan Aksen Vivi seksi.
Bahkan PADA SAAT lempar Ending balance, Bukan Ending Yang dilemparkan.
Vivi merogoh Ke roknya Dan menarik celana Dalam, G-String putihnya.
Dilemparkan Ke Teman-Teman Pria Yang BENAR-BENAR barbar berebutan.
Kami laugh Bersama melihat kejadian ITU.
Malam harinya Kami habiskan Artikel Baru sex berbagai posisi.

Kami telah menikah selama 5 years Dan sudah mempunyai 2 orangutan Anak sekarang.
Kami Masih laugh membicarakan kejadian Mutasi pacaran singkat Dan Langsung menikah Suami

1 komentar: